Snow and Rain -->

Jumat, 16 Maret 2012

Cara Duduk Rasulullah SAW




Duduk terlihat sebagai masalah sepele, namun tidak bagi orang yang benar2 ingin mencontoh Rasulullah SAW dalam segala aktivitasnya


Cara duduk yang pernah diajarkan Rasulullah :
1. Duduk Bersila. Duduk ini dilakukan dengan cara menyilangkan kedua kaki yang berada dalam posisi rebah dan terlipat, sehingga persilangannya ada di antara kedua betis. Rasulullah SAW pernah duduk bersila dari setelah selesai sholat subuh, hingga terbit matahari;
2. Duduk Qurfasha. Duduk ini dilakukan dengan cara melipat lutut dan menegakkannya sehingga kedua telapak kaki menjejak lantai. Kemudian kedua tangan merangkul kedua lutut tersebut. Namun, cara duduk seperti ini dilarang Rasulullah SAW dilakukan ketika mendengarkan khutbah Jum’at (sanad hadistnya Hasan).
3. Duduk Bertinggung. Duduk ini dilakukan seperti berjongkok dengan seluruh telapak kaki menjejak lantai, bagian (maaf) pantat tidak menyentuh lantai. Rasulullah SAW pernah duduk bertinggung ketika sedang makan kurma.
4. Duduk Iftirasy. Duduk ini sama dengan duduk antara dua sujud maupun sujud ketika tahiyatul awal dalam sholat.
5. Duduk Tawarruk. Duduk ini sama dengan duduk ketika tahiyatul akhir dalam sholat.


Duduk yang dilarang Oleh Rasulullah :
1. Duduk Qurfasha ketika mendengarkan khutbah Jum’at.
2. Duduk berselonjor atau bertelekan tangan ke belakang ketika mendengarkan khutbah Jum’at.
3. Duduk bertelekan dengan sebelah tangan.
4. Duduk bersandar miring ke arah sebelah sisi badan ketika sedang makan. Duduk ini adalah duduk seperti duduknya orang-orang yang sombong. Lagipula duduk ini ketika makan akan menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dengan baik.
5. Duduk di kuburan muslim. Namun tentang hal ini, ada pula yang menyatakan bahwa duduk yang dimaksud adalah duduk ketika buang hajat di kuburan muslim 

Rabu, 14 Maret 2012

Benarkah Hanya Mengucapkan Syahadat Masuk Surga?

Hanya Mengucapkan Syahadat

Pertanyaan:
Benarkah apabila keluarga seseorang beriman bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallamadalah utusan-Nya, cukup memasukkan seseorang ke surga?
Jawaban:
Islam tidak hanya mengucapkan dua kalimat syahadat saja, akan tetapi wajib mengimplementasikan syarat-sayarat yang tercakup dalam dua kalimat syahadat tersebut sehingga seseorang yang mengucapkan dua kalimat tersebut menjadi muslim yang sejati. Rukun Islam itu meliputi keyakinan, ucapan, dan perbuatan.
مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ
Dari Ubadah bin Shamit radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Barangsiapa yang bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan-Nya, dan bahwasanya Isa adalah hamba Allah dan anak dari budak wanita-Nya serta kalimat-Nya yang ia sampaikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya. Bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya. Allah akan masukkan ke dalam surga lewat pintu surga yang delapan sekehendaknya.” (HR. Bukhari, no. 3252 dan Muslim, no. 28)
Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah mengatakan, “Sabdanya ‘Barangsiapa yang bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah’ maksudnya barangsiapa yang mengucapkan kaliamat tersebut dengan mengetahui maknanya, mengamalkan konsekuensinya, baik secara zahir maupun batin. Oleh karena itu, sebuah keharusan dalam ucapan dua kalimat syahadat tersebut adanya pengetahuan tentang kalimat tersebut, yakin, dan mengamalkan konsekuensinya, sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Maka ketahuilah! Bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah.” (QS. Muhammad: 19) dan firman-Nya, “Akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa’at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka mengilmuinya.” (QS. Az-Zukhruf: 86). Adapun mengucapkan kaliamat tersebut tanpa mengetahui maknanya, tidak juga dengan rasa keyakinan, dan beramal dengan konsekuensinya berupa berlepas diri dari kesyirikan dan ikhlas dalam berucap dan beramal, ucapan di sini meliputi ucapan hati dan lisan dan amalan mencakup amalan hati dan anggota badan, maka yang demikian tidak bermanfaat menurut kesepakatan ulama.
Imam Al-Qurthubi mengatakan dalam Al-Mafham ‘ala Shahih Muslim pada Bab Tidak Cukup Hanya Menlafdzkan Dua Kaliamat Syahadat, harus dengan keyakinan hati. Dengan demikian terbantahlah penyimpangan orang-orang Murji’ah, mereka mengatakan, mengucapkan dua kalimat syahadat saja cukup menjadi syarat keimanan. Pembicaraan dalam bab ini menunjukkan kesalahan pendapat Murji’ah tersebut. Karena pendapat tersebut berkonsekuensi membenarkan kemunafikan, orang munafik mengucapkan syahadat tetapi hati mereka tidak membenarkan dan meyakininya…”
Dalam hadis ini juga dikatakan “Barangsiapa bersaksi”, persaksian tidak dianggap sah kecuali dengan ilmu, yakin, ikhlas, dan jujur. (Fathu Al-Majid, Hal.36)
Syarat “syahadat bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah” ada tujuh. Tidak akan bermanfaat syahadat seseorang kecuali dengan hadirnya tujuh syarat tersebut. Yaitu:
1. Ilmu yang menepis ketidaktahuan.
2. Yakin yang menghilangkan keraguan.
3. Menerima sebagai lawan dari menolak.
4. Patuh yang menafikan pembangkangan.
5. Ikhlas tidak ada unsur kesyirikan.
6. Jujur bukan ucapan yang mengandung dusta.
7. Cinta menafikan rasa kebencian.
Sedangkan syarat “syahadat Muhammad adalah utusan Allah” hakikatnya sama dengan syarat syahadat yang pertama.
Wallahu a’lam
Disadur dari : islamqa.com

Jumat, 18 November 2011

Jus buah Delima Obat Awet Muda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Jika anda  ingin mengurangi stres dan mencegah terjadinya penuaan, tampaknya anda harus mengonsumsi jus buah delima (pomegranate) secara teratur. Menurut para ilmuwan, nutrisi yang terkandung dalam buah delima itu dapat mengurangi kecemasan dan mencegah timbulnya penyakit kardiovaskular. Buah delima dapat juga mencegah penyebaran sel kanker.
Konsumsi buah delima secara reguler setiap hari akan memperlambat proses penuaan sel DNA. Dan itulah sebabnya orang bisa tetap menjaga tubuhnya agar tetap lebih muda. Kesimpulan ini diperoleh setelah diadakan penelitian kepada 60 sukarelawan. Mereka diberi asupan ekstrak buah delima yang berbentuk kapsul selama satu bulan.
Pada saat yang sama, para ilmuwan yang dipimpin oleh Dr Sergio Streitenberger juga memantau aktivitas dari kandungan kimia di dalam tubuh dan membandingkannya dengan aktivitas dari sebuah kelompok yang tidak mengonsumsi ekstrak buah delima. Seperti dikutip dari Genius Beauty, para peneliti menemukan sebuah pengurangan yang signifikan dalam konsentrasi penanda 8-Oxo-DG, yang terkait dengan kerusakan sel yang menyebabkan gangguan dalam aktivitas otak, otot, hati, dan ginjal. Gangguan pada organ membuat kulit cepat keriput.
Para ilmuwan percaya bahwa hal itu terjadi melalui proses oksidasi dari sel DNA. Lebih lanjut, buah delima itu kaya akan vitamin A,C,E, zat besi, dan antioksidan, yang mampu menetralisir radikal bebas.

Baca Juga :